profan

Jumat, 10 Agustus 2012



profan berarti kotor. profan adalah lawan dari yang sakral. kalau yang sakral meliputi agama, Tuhan dan segala di dalamnya, profan meliputi kehidupan manusia. yang profan mencakup politik, bisnis, hubungan sosial, sains, seni, kirminal dan sebagainya.
kehidupan dalam masyarakat manusia profan karena kenyataannya mereka tidak murni,jujur, suci dan bersih. ada beberapa sisi gelap di dalamnnya. ada kebohongan, permusuhan, persaingan, pengkhianatan, korupsi, manipulasi dan sebagainya. ada intrik dalam berbagai kehidupan manusia.


kehidupan manusia pada prakteknya sekarang apa adanya. mereka tidak sepenuhnya berjalan mengikuti aturan. ada kejahatan yang menjadi kebiasaan dan kewajaran di masyarakat. contohnya judi, miras, pornografi, suap, pelanggaran lalulintas. kehidupan.
kehidupan manusia dalam masyarakat tidak 100% rapi dan efisien seperti robot karena manusia masing-masing memiliki kehendak dan keinginan untuk bebas. jadi mereka hidup dengan lebih leluasa. dalam kehidupan manusia ada seni dan emosi yang membuat hidup berwarna. Tapi itu mengurangi kerapian dan efisiensi. ajaibnya masyarakat terus berjalan dengan kondisi begitu.
di dalam masyarakat ada hukum. hukum dijalankan oleh orang-orang dan ditegakkan oleh aparat seperti polisi, hakim,jaksa, pengadilan, KPK, intelijen, tentara dan sebagainya. di kalangan rakyat polisi tegas tapi di atas polisi bisa tidak tegas karena ada pengacara, suap, intrik dana kepentingan di dalamnya. kenyataannya di masyarakat demokrasi DPR lebih sering mengabaikan kehendak rakyat, berbuat semau mereka sendiri dan banyak mengalir uang dan transaksi kotor. di belakang mereka ada kapitalis dan parati politik yang mengendalikan DPR.
manusia pada filosofisnya pun sebenarnya profan karena manusia memiliki nafsu. nafsu membuat manusia egois,kikir, mementingkan diri sendiri sampai berbuat jahat terhadap orang lain. nafsu membuat manusia berperang, bertengkar, bermusuhan. hanya saja hal itu tidak ditampilkan terang-terangan karena moral dan reputasi. ada juga orang-orang yang baik di dunia ini. Tapi mereka pun memiliki sisi buruk. hanya saja mereka bisa mengendalikan dan menutupinya. tidak ada manusia yang suci selama memiliki nafsu. hanya Nabi yang selalu baik. Tapi dia juga masih memiliki nafsu. hanya saja nafsunya telah tunduk dan diarahkan untuk kebaikan dalam naungan agama. manusia menjadi tidak selalu baik. dia memiliki sisi baik dan sisi buruk.

0 komentar:

Posting Komentar